Judul
Modul :
Nama
: Normayanti, S.Pd., M.Pd
Latar
belakang
Proses pembelajaran terjadi melalui banyak cara baik disengaja ataupun tidak di sengaja yang berlangsung sepanjang waktu menuju kepada perubahan pada diri si pembelajar (Trianto,2012:16-17). Model pembelajaran yang baik digunakan sebagai acuan perencanaan dalam pembelajaran yang baik digunakan sebagai acuan perencanaan dalam suatu pembelajaran yang sesuai dengan bahan ajar yang diajarkan oleh guru (Afifudin,2011:4). Model pembelajaran yang sesuai dapat membuat siswa lebih aktif, bersemangat, senang mengikuti pembelajaran, tidak bosan, dan memiliki pengalaman yang sesungguhnya.
Model Discovery Learning merupakan suatu model pembelajaran yang dikembangkan berdasarkan pandangan konstruktivisme. Menurut Kurniasih & Sani (2014:64) Discovery Learning didefinisikan sebagai proses pembelajaran yang terjadi bila materi pembelajaran tidak disajikan dalam bentuk finalnya, tetapi diharapkan siswa mengorganisasi sendiri. Selanjutnya, Sani (2014:97) mengungkapkan bahwa Discovery Learlning adalah menemukan konsep melalui serangkaian data atau informasi yang diperoleh melalui pengamatan atau percobaan. Pernyataan lebih lanjut dikemukakan oleh Hosnan (2014:282) Bahwa Discovery Learning suatu model untuk mengembangkan cara belajar aktif adalah dengan menemukan sendiri, menyelidiki sendiri, maka hasil yang diperoleh akan setia dan tahan lama dalam ingatan. Melalui belajar penemuan, siswa juga bisa belajar berpikir analisis dan mencoba memecahkan sendiri masalah yang dihadapi. Wilcox (dalam Hosnan, 2014:281) menyatakan bahwa dalam pembelajaran dengan penemuan, siswa didorong untuk belajar sebagian besar melalui keterlibatan aktif mereka sendiri dengan konsep-konsep dan prinsip-prinsip dan guru mendorong siswa untuk memiliki pengalaman dan melakukan percobaan yang memungkinkan mereka menemukan prinsip-prinsip untuk diri mereka sendiri.
Tujuan
Merefleksikan kegiatan pembelajaran yang sudah dilakukan sebelumnya dan mengkaitkannya dengan konsep murid merdeka, karena kegiatan ini bertujuan untuk mengarahkan peserta didik untuk menemukan sendiri pengetahuan yang ingin disampaikan dalam pembelajaran sehingga dapat mewujudkan merdeka belajar murid.
Tindakan yang dilakukan
Model pembelajaran Discovery Learning adalah belajar untuk menemukan, dimana seorang siswa dihadapkan dengan suatu masalah atau situasi yang tampaknya ganjil sehingga siswa dapat mencari jalan pemecahan (Markaban, 2006: 9). Model pembelajaran Discovery berusaha meletakkan dasar dan mengembangkan cara berpikir ilmiah, murid ditempatkan sebagai subjek yang belajar, peranan guru dalam model pembelajaran Discovery Learning adalah pembimbing belajar dan fasilitator belajar.
Proses belajar mengajar merupakan inti dari proses pendidikan secara keseluruhan. Diantaranya yaitu guru merupakan salah satu faktor penting dalam menentukan berhasilnya proses belajar mengajar di dalam kelas. Oleh karenanya guru yang kompeten akan lebih mampu menciptakan lingkungan belajar yang efektif sehingga hasil belajar siswa berbeda pada tingkat yang optimal.
Sesuai dengan apa yang disampaikan oleh Kartono dalam Syah (2013:234) langkah-langkah yang perlu disampaikan oleh guru dalam Discovery Learning agar pelaksanaannya berjalan efektif adalah sebagai berikut:
1. Persiapan
Dalam tahap ini siswa menyiapkan bahan dan alat sesuai dengan kegiatan pembelajaran yang akan dilakukan
2. Pelaksanaan (stimulasi)
Guru sebagai pembimbing pembelajaran menjelaskan konsep kegiatan pembelajaran yang akan dilakukan sehingga diharapkan siswa dapat menemukan proses belajarnya sendiri.
3. Problem statement (identifikasi masalah)
Siswa mengidentifikasi masalah dalam proses pembelajaran terkait konsep belajar yang mereka pahami
4. Pengumpulan data
Siswa mengumpulkan data-data terkait kegiatan pembelajaran yang dilakukan.
5. Pengolahan data
Siswa mengolah data-data terkait kegiatan pembelajaran yang dilakukan.
6. Pembuktian
Siswa melakukan percobaan untuk menemukan sendiri proses pembelajarannya
7. Generalisasi (kesimpulan)
Siswa membuat kesimpulan berupa laporan percobaan yang telah dilakukan.
Tolok Ukur
Bukti apa yang dapat dijadikan indikator bahwa tindakan ini berjalan dengan baik adalah dengan antusias siswa yang melakukan percobaan dalam pembelajaran. Mereka senang belajar dengan model pembelajaran discovery learning ini sehingga mereka dapat menemukan proses belajar mereka sendiri.Misalnya pada materi perpindahan kalor secara koduksi, konveksi dan radiasi mereka mencoba menemukan sendiri konsep pembelajaran dengan mempraktekkan proses pembelajaran secara langsung.
Dukungan yang dibutuhkan
Dukungan yang dibutuhkan adalah dukungan kepala sekolah sebagai manajerial sekolah dan orang tua siswa dalam membantu menyiapkan bahan dan alat untuk menjalankan tindakan misalnya pada materi perpindahan kalor secara koduksi, konveksi dan radiasi, siswa menyiapkan sendiri bahan dan alat yang ada dalam kehidupan sehari-hari. Orang tua siswa sangat senang berkolaborasi dalam proses pembelajaran discovery learning ini dibuktikan dengan membantu anak-anaknya dalam menyiapkan bahannya sendiri seperti es batu, air panas, es kiko (es berwarna), lilin dan korek api.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar