Minggu, 23 Januari 2022

AKSI NYATA MODUL 1.3 - VISI GURU PENGGERAK

 


Tindakan untuk Aksi Nyata

Judul Modul    : Menerapkan Discovery Learning dalam proses pembelajaran berpihak pada murid

Nama              :  Normayanti, S.Pd., M.Pd


Latar belakang

Proses pembelajaran terjadi melalui banyak cara baik disengaja ataupun tidak di sengaja yang berlangsung sepanjang waktu menuju kepada perubahan pada diri si pembelajar (Trianto,2012:16-17). Model pembelajaran yang baik digunakan sebagai acuan perencanaan dalam pembelajaran yang baik digunakan sebagai acuan perencanaan dalam suatu pembelajaran yang sesuai dengan bahan ajar yang diajarkan oleh guru (Afifudin,2011:4). Model pembelajaran yang sesuai dapat membuat siswa lebih aktif, bersemangat, senang mengikuti pembelajaran, tidak bosan, dan memiliki pengalaman yang sesungguhnya.

Model Discovery Learning merupakan suatu model pembelajaran yang dikembangkan berdasarkan pandangan konstruktivisme. Menurut Kurniasih & Sani (2014:64) Discovery Learning didefinisikan sebagai proses pembelajaran yang terjadi bila materi pembelajaran tidak disajikan dalam bentuk finalnya, tetapi diharapkan siswa mengorganisasi sendiri. Selanjutnya, Sani (2014:97) mengungkapkan bahwa Discovery Learlning adalah menemukan konsep melalui serangkaian data atau informasi yang diperoleh melalui pengamatan atau percobaan. Pernyataan lebih lanjut dikemukakan oleh Hosnan (2014:282) Bahwa Discovery Learning suatu model untuk mengembangkan cara belajar aktif adalah dengan menemukan sendiri, menyelidiki sendiri, maka hasil yang diperoleh akan setia dan tahan lama dalam ingatan. Melalui belajar penemuan, siswa juga bisa belajar berpikir analisis dan mencoba memecahkan sendiri masalah yang dihadapi. Wilcox (dalam Hosnan, 2014:281) menyatakan bahwa dalam pembelajaran dengan penemuan, siswa didorong untuk belajar sebagian besar melalui keterlibatan aktif mereka sendiri dengan konsep-konsep dan prinsip-prinsip dan guru mendorong siswa untuk memiliki pengalaman dan melakukan percobaan yang memungkinkan mereka menemukan prinsip-prinsip untuk diri mereka sendiri.

Tujuan

Merefleksikan kegiatan pembelajaran yang sudah dilakukan sebelumnya dan mengkaitkannya dengan konsep murid merdeka, karena kegiatan ini bertujuan untuk mengarahkan peserta didik untuk menemukan sendiri pengetahuan yang ingin disampaikan dalam pembelajaran sehingga dapat mewujudkan merdeka belajar murid.

Tindakan yang dilakukan

Model pembelajaran Discovery Learning adalah belajar untuk menemukan, dimana seorang siswa dihadapkan dengan suatu masalah atau situasi yang tampaknya ganjil sehingga siswa dapat mencari jalan pemecahan (Markaban, 2006: 9). Model pembelajaran Discovery berusaha meletakkan dasar dan mengembangkan cara berpikir ilmiah, murid ditempatkan sebagai subjek yang belajar, peranan guru dalam model pembelajaran Discovery Learning adalah pembimbing belajar dan fasilitator belajar.

Proses belajar mengajar merupakan inti dari proses pendidikan secara keseluruhan. Diantaranya yaitu guru merupakan salah satu faktor penting dalam menentukan berhasilnya proses belajar mengajar di dalam kelas. Oleh karenanya guru yang kompeten akan lebih mampu menciptakan lingkungan belajar yang efektif sehingga hasil belajar siswa berbeda pada tingkat yang optimal. 

Sesuai dengan apa yang disampaikan oleh Kartono dalam Syah (2013:234) langkah-langkah yang perlu disampaikan oleh guru dalam Discovery Learning agar pelaksanaannya berjalan efektif adalah sebagai berikut: 

1. Persiapan

Dalam tahap ini siswa menyiapkan bahan dan alat sesuai dengan kegiatan pembelajaran yang akan dilakukan

 2. Pelaksanaan (stimulasi)

Guru sebagai pembimbing pembelajaran menjelaskan konsep kegiatan pembelajaran yang akan dilakukan sehingga diharapkan siswa dapat menemukan proses belajarnya sendiri.

3. Problem statement (identifikasi masalah)

Siswa mengidentifikasi masalah dalam proses pembelajaran terkait konsep belajar yang mereka pahami

4. Pengumpulan data

Siswa mengumpulkan data-data terkait kegiatan pembelajaran yang dilakukan.

5. Pengolahan data

Siswa mengolah data-data terkait kegiatan pembelajaran yang dilakukan.

6. Pembuktian

Siswa melakukan percobaan untuk menemukan sendiri proses pembelajarannya

7. Generalisasi (kesimpulan)  

Siswa membuat kesimpulan berupa laporan percobaan yang telah dilakukan.

Tolok Ukur

Bukti apa yang dapat dijadikan indikator bahwa tindakan ini berjalan dengan baik adalah dengan antusias siswa yang melakukan percobaan dalam pembelajaran. Mereka senang belajar dengan model pembelajaran discovery learning ini sehingga mereka dapat menemukan proses belajar mereka sendiri.Misalnya pada materi perpindahan kalor secara koduksi, konveksi dan radiasi mereka mencoba menemukan sendiri konsep pembelajaran dengan mempraktekkan proses pembelajaran secara langsung.




Dukungan yang dibutuhkan

Dukungan yang dibutuhkan adalah dukungan kepala sekolah sebagai manajerial sekolah dan orang tua siswa dalam membantu menyiapkan bahan dan alat untuk menjalankan tindakan misalnya pada materi perpindahan kalor secara koduksi, konveksi dan radiasi, siswa menyiapkan sendiri bahan dan alat yang ada dalam kehidupan sehari-hari. Orang tua siswa sangat senang berkolaborasi dalam proses pembelajaran discovery learning ini dibuktikan dengan membantu anak-anaknya dalam menyiapkan bahannya sendiri seperti es batu, air panas, es kiko (es berwarna), lilin dan korek api.








Kamis, 20 Januari 2022

Aksi Nyata Modul 1.2 -

PERAN GURU PENGGERAK

 Untuk bisa mewujudkan Profil Pelajar Pancasila, dibutuhkan pendidik yang terampil dan berkompeten sehingga mampu berkontribusi secara aktif sesuai mewujudkan profil tersebut. Peran dari dari seorang Guru tentunya akan lebih maksimal jika memiliki keterampilan ataupun kompetensi yang sesuai dengan tujuan pendidikan yang diharapkan. Terdapat 4 kategori dalam kompetensi tersebut yaitu mengembangkan diri dan orang lain, memimpin pembelajaran, memimpin manajemen sekolah, serta memimpin pengembangan sekolah. Seorang Guru Penggerak diharapkan mempunyai 4 kompetensi ini. Guru Penggerak tidak hanya berfokus pada sebagai pemimpin pembelajaran, akan tetapi juga menggerakkan diri serta lingkungan sekolah agar dapat mewujudkan sekolah yang berpihak pada murid. Ketika kita bisa membawa perubahan pada lingkungan sekitar kita, tentunya hasilnya juga akan lebih baik untuk murid kita. Peran Guru Penggerak itu sendiri, merupakan sebuah ringkasan dari kompetensi tersebut. Terdapat 5 butir peran dari seorang Guru Penggerak:

1. Menjadi Pemimpin Pembelajaran

Menjadi pemimpin pembelajaran yang mendorong wellbeing ekosistem pendidikan sekolah. Mari kita lihat terlebih dahulu kata pemimpin pembelajaran. Pemimpin Pembelajaran berarti seorang Guru Penggerak menjadi seorang pemimpin yang menitikberatkan pada komponen yang terkait erat dengan pembelajaran, seperti kurikulum, proses belajar mengajar, asesmen, pengembangan guru serta komunitas sekolah, dll. Yang dimaksud dengan wellbeing disini terkait dengan kondisi yang sudah berpihak pada murid. Apakah kondisi tersebut sudah membuat murid nyaman untuk belajar? apakah sudah sesuai dengan kebutuhan murid? Apakah lingkungan belajar di sekolah sudah cukup sejahtera agar anak bisa belajar dengan maksimal? Seorang Guru Penggerak tentunya berperan besar dalam membuat lingkungan sekolah yang nyaman untuk para muridnya. Jadi seorang Guru Penggerak diharapkan mampu berperan sebagai pemimpin yang berorientasi pada murid, dengan memperhatikan segenap aspek pembelajaran yang mendukung tumbuh-kembang murid.

2. Menggerakkan Komunitas Praktisi

Menggerakkan komunitas praktik untuk rekan guru di sekolah dan di wilayahnya. Seorang Guru Penggerak berpartisipasi aktif dalam membuat komunitas belajar untuk para rekan guru baik di sekolah maupun wilayahnya. Banyaknya praktik baik yang bisa dibagikan dalam komunitas tersebut bisa menjadi bahan pembelajaran untuk para guru sejawat dan tentunya untuk Guru Penggerak tersebut juga. Catatan tambahan, komunitas praktik akan dibahas pada lokakarya.


3. Menjadi Coach Bagi Guru Lain 

Menjadi coach dan mentor bagi rekan guru lain terkait pengembangan pembelajaran di sekolah. Seorang Guru Penggerak juga harus mampu mendeteksi aspek-aspek yang bisa ditingkatkan dari rekan sejawatnya. Seorang Guru Penggerak diharapkan juga mampu merefleksikan hasil pengalamannya sendiri serta guru lain untuk dijadikan poin peningkatan untuk pembelajaran. Tidak lupa juga sebagai seorang coach, Guru Penggerak diharapkan juga bisa memantau perkembangan dari rekan guru lain tersebut.



4. Mendorong Kolaborasi Antar Guru

 Membuka ruang diskusi positif dan kolaborasi antara guru dan pemangku kepentingan di dalam dan di luar sekolah untuk meningkatkan kualitas pembelajaran. Pada peran ini, seorang Guru Penggerak diharapkan mampu memetakan para pemangku kepentingan di sekolah (serta luar sekolah), serta membangun dialog antar para pemangku kepentingan tersebut.



5. Mewujudkan Kepemimpinan Murid

Mendorong peningkatan kemandirian dan kepemimpinan murid di sekolah. Peran seorang Guru Penggerak berarti membantu para murid ini untuk mandiri dalam belajar, mampu memunculkan motivasi murid untuk belajar, juga mendidik karakter murid di sekolah.


NILAI GURU PENGGERAK

Program Guru Penggerak ini bertujuan untuk menyiapkan para pemimpin pendidikan Indonesia masa depan, yang mampu mendorong tumbuh kembang murid secara holistik, aktif dan proaktif dalam mengembangkan guru di sekitarnya untuk mengimplementasikan pembelajaran yang berpusat kepada murid serta menjadi teladan dan agen transformasi ekosistem pendidikan untuk mewujudkan profil Pelajar Pancasila.

Nilai itu sendiri, menurut Rokeach (dalam Hari, Abdul H. 2015), merupakan keyakinan sebagai standar yang mengarahkan perbuatan dan standar pengambilan keputusan terhadap objek atau situasi yang sifatnya sangat spesifik. Kehadiran nilai dalam diri seseorang dapat berfungsi sebagai standar bagi seseorang dalam mengambil posisi khusus dalam suatu masalah, sebagai bahan evaluasi dalam membuat keputusan, bahkan hingga berfungsi sebagai motivasi dalam mengarahkan tingkah laku individu dalam kehidupan sehari-hari. Melihat peranan nilai sangat penting dalam kehidupan tingkah laku sehari-hari, maka rasanya penting bagi seorang Guru Penggerak untuk bisa memahami dan menjiwai nilai- nilai dari seorang Guru Penggerak. Kelima nilai dari Guru Penggerak adalah: Mandiri, Reflektif, Kolaboratif, Inovatif, serta Berpihak pada Murid.

Dalam kelas saya mengimplementasikan nilai-nilai guru penggerak dalam pembelajaran antara lain:

▪︎Reflektif: selalu menghubungkan pembelajaran dalam kehidupan sehari-hari,terbuka dengan hal baru. Misalnya dalam mengajarkan konsep perpindahan kalor secara konveksi saya menggunakan media yang ada dalam kehidupan sehari-hari yaitu es kiko, gelas kaca , dan air panas. agar siswa lebih memahami contoh konsep pembelajaran dalam kehidupannya sehari-hari

▪︎Berpihak kepada murid: mengembangkan kreatifitas siswa dengan mengkolaborasikan pembelajaran dengan permainan  sehingga anak termotifasi dalam belajar. Dalam kelas saya mengembangkakan kreativitas siswa dalam belajar dengan membuat sendiri konsep belajarnya sehingga siswa dapat memahami sendiri proses belajarnya.


▪︎Mandiri: mampu merancang skenario pembelajaran  yang dapat dipertanggungjawabkan dengan konsep merdeka belajar. 

▪︎Kolaborarif: cakap dalam berinteraksi dan bekerjasama sharing  dengan siswa,guru dalam komunitas. Misalnya saya memberikan bimbingan teknis dengan guru dalam mengembangkan dirinya.


▪︎Inovatif: kreatif dalam ide baru mengemas pembelajaran yang berkualitas dan menyenangkan seperti memberikan media pembelajaran yang menarik sehingga siswa merasa senang dalam proses pembelajaran.