Jurnal Monolog Demontrasi Kontekstual Modul 3.1.a.7
Apa
langkah-langkah awal yang akan anda lakukan untuk memulai mengambil keputusan
berdasarkan pemimpin pembelajaran?
Mulai kapan
anda akan menerapkan langkah-langkah tersebut. Hari ini, besok, minggu depan,
hari apa? Catat rencana anda sehingga anda tidak lupa
Siapa yang
akan menjadi pendamping anda, dalam menjalankan pengambilan keputusan sebagai
pemimpin pembelajaran? Seorang yang akan menjadi teman diskusi anda untuk
menentukan apakah langkah-langkah yang anda ambil telah tepat dan efektif.
Apa rencana
kedepan dalam menjalani pengambilan keputusan yang mengandung unsure dilemma
etiak? Bagaimana anda bisa mengukur efektifvitas pengambilan keputusan anda?
Siapa yang akan membantu atau mendampingi anda?
Bagaimana
anda akan menerapkan pengambilan keputusan seperti ini pada lingkungan anda,
pada murid-murid anda dan pada kolega guru-guru anda. Kapan akan menerapkannya?
Kita sebagai
pendidik seringkali kita dihadapi dengan kondisi dimana kita mengalami dua
pilihan yang sangat berat. Kita sebagai pemimpin pembelajaran diharapkan kita
sebagai pemimpin pembelajaran memiliki keputusan yang tepat dan benar serta
tidak memihak pada salah satu dari suatu masalah yang sedang dihadapi.
Dalam modul
3.1 ini kita mempelajari dilema etika dan bujukan moral yang diharapkan kita
semua dapat menggunakannya dalam kehidupan sehari-hari dalam mengambil
keputusan sebagai seorang pemimpin pembelajaran.
Ilmu yang saya
dapatkan dalam modul ini akan coba saya bagikan kepada rekan-rekan guru atau
teman sejawat di SD Negeri 1 Ambekaeri. Melalui praktisi yang sudah kami bentuk
awal bulan Januari dan dibangun secara bersama dengan tujuan untuk pengembangan
guru. Kamunitas yang kami bangun adalah Komunitas Kelompok Kerja Guru (KKG) yang
biasanya dilaksanakan 1 bulan sekali, dalam kesempatan tersebut saya akan
mencoba untuk berbagi bersama kepada semua anggota komunitas teman guru. Apa
pengalaman yang sudah saya dapatkan ketika sudah belajar tentang cara
pengambilan keputusan.
Langkah-langkah
yang diambil dalam pengambilan keputusan dalam pemimpin pembelajaran disekolah
maupun dilingkungan yang harus kita perhatikan adalah apakah kasus tersebut
kedalam dilema etika atau bujukan moral.
Jika kita
sudah bisa mengidentifikasi masalah tersebut. Jika sudah benar ini adalah dilema
etika atau bujukan moral maka jika kasus tersebut dilemma etika maka ada
bebarapa hal yang perlu kita lakukan untuk mengambil sebuah keputusan, kita
harus memperhatikan 4 paradigma, 3 prinsip dan 9 langkah-langkah dalam
pengambilan keputusan.
Kapan saya
akan menerapkan langkah-langkah tersebut, saya akan menerapkan langkah-langkah
pengambilan keputusan setelah saya mempelajari modul ini dan akan berusaha
semaksimal mungkin memecahkan suatu masalah yang ada dilingkungan sekolah
dengan memperhatikan 9 langkah-langkah yang ada dalam modul ini.
Jadi mulai
saya mendapatkan ilmu ini maka saya akan mencoba mempraktikkan dengan kondisi
kehidupan sehari-hari yang saya jalani baik dilingkungan sekolah maupun
dilingkungan masyarakat.
Siapa yang
akan mendampingi saya dalam menjalankan pengambilan keputusan sebagai pemimpin
pembelajaran yang akan mendampingi saya dalam menerapkan atau menjalankan
pengambilan keputusan sebagai pemimpin pembelajaran kalau dalam lingkungan
sekolah tentunya ada rekan-rekan sejawat, ada kepala sekolah serta anggota
praktisi yang ada dilingkungan sekolah.
Bagaimana
saya mengukur efektivitas pengambilan keputusan? Tentunya kita bisa lihat dari
refleksi setelah kita melakukan pengambilan keputusan dan bagaimana supaya
semua pihak tidak ada yang merasa dirugikan atau kita tidak berpihak sebelah
karena pengambilan keputusan yang tepat adalah kita mencari solusi terbaik
bagaimana mendapatkan keputusan yang benar dan benar.
Pengambilan
keputusan yang tepat dalam pemimpin pembelajaran adalah pengambilan keputusan
yang mampu menyeimbangkan antara dua pihak atau antara dua opsi yang ada dengan
pilihan yang tepat dan benar tidak merugikan salah satunya.
Dalam
mengkritisi suatu pengambilan keputusan atau membuat suatu keputusan yang
kreatif, inovatif dan efisien sebagai seorang pemimpin pembelajaran maka sangat
penting bagi kita untuk mempraktikan aspek-aspek apa saja yang perlu di lakukan
atau diperhatikan sebelum dan sesudah pengambilan suatu keputusan.
Dari
pengalaman dan latar belakang tempat kita bekerja apalagi di institusi
pendidikan maka kita sudah mengetahui dilemma etika adalah sebuah kasus yang
sangat berat yang sering kita hadapi dari setiap kejadian.
Ketika
dilema etika datang dan harus kita hadapi maka kita akan selalu ada nilai-nilai
kebajikan yang mendasarinya namun bertentangan dengan cinta, kasih sayang,
perhatian, kebenaran, kebebasan, keadilan, persatuan, toleransi, tanggungjawab
serta suatu penghargaan akan kehidupan.
Disamping
itu kita sebagai pemimpin pembelajaran harus menyadari bahwa untuk unsur-unsur
tersebut tidak ada aturan baku yang berlaku untuk memutuskan situasi dilema
etika karena ini bersifat relative dan bergantung pada situasi dan kondisi
terjadinya suatu kejadian.
Artinya ada
benarnya kita tetap berpegang pada aturan yang berlaku untuk menentukan
kebenaran namun ada kalanya kita tidak bisa berpegang pada aturan karena
situasi tertentu.
Demikian
pula sebaliknya ketika dihadapi pada situasi bujukan moral (Benar vs salah)
artinya adalah segala sesuatu yang kita lakukan sengaja ataupun tidak sengaja
jika itu salah dengan alasan baik apapun tentang kejadian tersebut maka tetap
saja bernilai salah. Contohnya pada saat ulangan, ujian, pengerjaan tugas
walaupun tujuannya untuk mendapatkan nilai yang bagus yang tentunya merupakan
hal yang baik namun tetap saja salah. Kemudian berbohong yang merupakan sebuah
tindakan yang salah, walaupun tujuannya untuk kebaikkan tetap saja bernilai
salah.
Maka dari
itu semua sebelum melakukan aktivitas pengambilan keputusan pada situasi yang
terjadi pada dilemma etika, ada 4 komponen kategori paradigm pengambilan
keputusan yang harus kita pahami bersama yaitu :
Individu lawan masyarakat (individual
vs community)
Dilema
individu melawan masyarakat adalah bagaimana membuat pilihan antara apa yang
benar untuk satu orang atau kelompok kecil, dan yang benar untuk yang lainnya
kelompok yang lebih besar.
Contoh :
jika kita dalm aktivitas belajar didalam kelas maka kita guru harus membuat
suatu pilihan bila satu kelompok atau satu orang membutuhkan waktu yang lebih
banyak pada suatu tugas yang diberikan, tapi teman yang lain atau kelompok yang
lain sudah menyelesaikan tugas tersebut. Dan siap untuk melaksanakan
pembelajaran berikutnya. Apakah pilihan yang benar yang harus dibuat oleh guru?
Di kondisi ini guru mengalami dilemma individu lawan kelompok (Masyarakat)
Rasa keadilan lawan rasa kasihan (justice vs mercy)
Dalam
paradigm keadilan lawan rasa kasihan artinya adalah pilihan antara mengikuti
aturan tertulis atau tidak. Disini pilihan yang ada memilih antara keadilan dan
perlakuan yang sama bagi semua orang di satu sisi membuat pengecualian pada
sesuatu hal karena kasih sayang dan kemurahan hati, di sisi lain, terkadang
emang benar untuk memegang peraturan.
Kebenaran lawan kesetiaan (truth vs
loyalty)
Kejujuran
dan kesetian seringkali menjadi nilai-nilai yang bertentangan dalam situasi
dilemma etika. Terkadang kita perlu untuk membuat pilihan antara jujur dab
berlaku setia pada orang lain. Contoh hampir kita semua pernah mengalami hal
ini dimana kita memilih mengatakan hal yang sebenarnya atau melindungi teman,
saudara yang dalam masalah.
Jangka pendek lawan jangka panjang
(short term vs long term)
Paradigma
ini sering terjadi dan mudah untuk diamati. Kadang perlu untuk memilih antara
yang kelihatan terbaik saat ini dan yang terbaik untuk masa yang akan datang.
Paradigma ini bisa terjadi pada level personal atau individu dan permasalahan
sehari-hari atau pada level yang lebih baik lagi
Berikut
adalah 9 Langkah Pengambilan Keputusan :
1. Mengenali nilai-nilai yang saling
bertentangan
2. Menentukan siapa yang terlibat
3. Mengumpulkan data fakta-fakta yang
relevan
4. Pengujian benar atau salah
a. Uji Legal
b. Uji Regulasiprofesionalitas
c. Uji Intuisi
d. Uji Halaman Depan Koran
e. Uji Panutan/Idola
5. Pengujian paradigma Benar Lwan Benar
6. Melakukan prinsip resulusi
7. Investigasi opsi trilemma
8. Buat Keputusan
9. Lihat lagi keputusan dan refleksikan
Berikut
adalah 3 Prinsip Resolusi :
a. Berpikir Berbasis Hasil Akhir
b. Berpikir Berbasis Peraturan
c. Berpikir Berbasis Rasa Peduli
Bagus Bu Norma, lanjutkan untuk mempraktekkan... Semangat...
BalasHapus